• Official UNEJ
  • MMP UNEJ
  • SISTER UNEJ
Universitas Jember Badan Eksekutif Mahasiswa
FEB Universitas Jember
  • Beranda
  • Profil
    • Kabinet Inisiator
      • Visi dan Misi BEM
      • Makna Logo Kabinet
      • Struktur Pengurus
    • Biro
      • Biro KOMINFO
      • Biro PSDM
    • Departemen
      • Departemen Advokasi & Kesejahteraan Mahasiswa
      • Departemen Penelitian & Pengembangan
      • Departemen Sosial & Masyarakat
  • Informasi
    • Beasiswa
    • UKM ORMAWA
  • Events
  • Berita Kampus
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Kajian Strategis
  • Sejarah Yang Merongrong Relung Jiwa Bangsa Indonesia

Sejarah Yang Merongrong Relung Jiwa Bangsa Indonesia

  • Kajian Strategis, Uncategorized
  • 3 Oktober 2020, 15.23
  • Oleh : bem_admin

Gerakan 30 September (yang sering disingkat G30S/PKI), GESTAPU (Gerakan September tiga Puluh), atau juga GESTOK (Gerakan Satu Oktober) adalah peristiwa pada selewat malam di 30 September sampai 1 Oktober tahun 1965 yang menewaskan 7 petinggi di Tentara Nasional Indonesia (TNI). Peristiwa tersebut terjadi malam hari tepat saat pergantian dari tanggal 30 September menjadi 1 Oktober 1965 saat tengah malam. Peristiwa ini melibatkan anggota PKI dan pasukan Cakrabirawa. Gerakan tersebut bertujuan untuk menggulingkan Soekarno dan mengubah Indonesia menjadi komunis. Gerakan tersebut diprakarsai oleh Dipa Nusantara Aidit yang merupakan ketua dari PKI saat itu.

 

Pemberontakan ini diawal pada tahun 1948i dengan jatuhnya Kabinet RI yang pada waktu itu dipimpin oleh Amir Sjarifuddin.  lalu dibentuklah kabinet baru dengan Muhammad Hatta sebagai perdana menteri namun Amir beserta kelompok-kelompok sayap kiri lainnya tidak setuju dengan pergantian kabinet tersebut.  Amir pun membentuk FDR di Surakarta  yang terdiri dari Partai Sosialis Indonesia, PKI,  persindo dan lain-lain.  kegiatan FDR dikendalikan oleh PKI sejak kembalinya musuh dari Uni Soviet partai yang tergabung dalam FDR akhirnya meleburkan diri menjadi PKI.  sempat ada  ketegangan antara Soekarno dengan musso  Melalui pidato panas dari kedua belah pihak. Ketegangan ini sempat mereda.

(Sumber Gambar : Portal Jember)

     Dukungan terhadap kepresidenan Soekarno bergantung pada koalisi  nasakom,  yang pada akhirnya nya  menduduki tiga besar jajaran di kursi jabatan setelah PNI dan Masyumi. perkembangan pengaruh dan kemiliteran PKI serta dukungan Soekarno terhadap partai tersebut menumbuhkan kekawatiran pada kelompok muslim dan militer. PKI  sangat ingin menguasai keseluruhan politik di indonesia saat itu,  yang mengakibatkan masyumi di bubarkan,  organisasi milik eks anggota PKI Tan Malaka dibubarkan ulama-ulama besar di Indonesia dipenjara tanpa pengadilan seperti beberapa  contoh Buya Hamka, Muhammad Nasir dan Bapak Kabinet Indonesia Sutan Syahrir ditahan meskipun beliau sedang sakit . Serta pembantaian ulama-ulama ,  Aparatur Negara dan sipil pun turut menjadi korban dalam kebengisan PKI.

 

Menurut Soekarno yang pantas menggantikannya adalah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani dengan isu yang  menyebar ke seluruh penjuru Indonesia menimbulkan tanda tanya  yang sangat besar dan  beresiko tinggi pada tanggal 1 Oktober 1965 , atas perintah Letnan Kolonel untung Syamsuri sebagai politbiro  yang juga saat itu adalah komandan Batalyon 1 cakrabirawa gerakan ini meluncur di Jakarta dan Yogjakarta.  gerakan ini mengincar Para dewan Jenderal dan Perwira tinggi

 

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

#INISIATORMUDA

Kategori

  • Beasiswa
  • headline
  • Infokampus
  • Kajian Strategis
  • UKM ORMAWA
  • Uncategorized
  • workshop

© 2020 - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Kabinet Inisiator | Universitas Jember

SitemapSekretariat BEM